Hindari Pikun Lewat Tidur, Apa Sebabnya?
Penelitian
terbaru mengungkapkan penderita insomnia dan mereka yang mengalami kesulitan
tidur di malam hari memiliki kecenderungan untuk menderita Alzheimer saat
tumbuh dewasa.
Selama
14 hari, mereka menggunakan alat yang dapat mengukur tingkat kelelapan. Selain
itu, mereka juga mengisi jurnal dan kuesioner mengenai kualitas tidur mereka.
Di akhir penelitian, peneliti menganalisis cairan yang ada pada tulang
belakang.
Mereka
pun meneliti otak para partisipan untuk menemukan indikator Alzheimer bernama
“amyloid plaques”. Para ahli percaya zat ini akan mulai membentuk 10-15 tahun
sebeum gejala Alzheimer muncul.
Tidur
yang terganggu berhubungan dengan pembentukan amyloid plaques di dalam otak
mereka yang tidak memiliki masalah dalam mengingat. Yang mengkhawatirkan
adalah, 25% dari partisipan mengalami gangguan tidur cenderung memiliki amyloid
plaques. Banyak dari mereka tebukti terbangun lebih dari 5 kali setiap jam.
Karena
itu, perhatikan kualitas tidur kita dari sekarang. Lakukanlah empat hal ini
jika kita mengalami insomnia, agar Anda dapat menikmati waktu tidur dengan
sempurna.
Paksakan
bangun setiap hari di waktu yang sama karena jika tidak, jam biologis kita akan
terganggu. Walhasil, tubuh jadi kebingungan mengatur jadwal kantuk, sehingga
kita jadi terus terjaga karenanya.
Tutup rapat gorden kamar. Kondisi kamar yang gelap akan membantu meningkatkan produksi hormon melatonin pemicu kantuk.
Cari
tahu penyebabnya, insomnia sering disebabkan oleh stres.
Banyak
orang menganggap insomnia boleh dibiarkan jika sedang banyak masalah. Padahal,
kurang tidur justru dapat menambah kadar stres yang ujung-ujungnya membuat
insomnia bertambah parah.
Mintalah
orang-orang terdekat untuk tidak bertanya penyebab kita selalu kurang tidur.
Maksudnya, supaya kita tidak bertambah stres karena pertanyaan-pertanyaan itu.
Jika kita bertambah stress, kita akan semakin sulit tidur.
Post a Comment