Ternyata Aseng (Turunan China) Di Aceh Tamiang Gunakan Rumahnya Sebagai Lapak Mesum
Mei tahun 2016 lalu,
personil SatPol PP / WH yang didukung personil Polisi Militer Aceh Tamiang,
menggerebek sebuah rumah yang dijadikan sebagai lapak mesum. Dalam
penggerebekan yang berlangsung, hingga membuat beberapa pria dan wanita muda
kabur melarikan diri, namun satu pasang anak manusia yang dipergoki sedang
bermesum ria, berhasil dicokok petugas.
Rumah yang ditengarai
dioperasikan sebagai lapak mesum itu ternyata adalah milik Akek atau sering
disapa Acek warga keturunan Tionghoa (Aseng). Rumahnya terletak di tengah Kota
Kualasimpang, tepatnya dekat lapangan basket Kede Bawah Desa (Kampong) Kota
Kualasimpang, Kecamatan Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang. Dan pasangan muda
yang berhasil ditangkap saat bermesum ria itu adalah warga Aceh Tamiang yang
dipekerjakan di rumahnya.
Sementara itu Kasat Pol
PP/WH Aceh Tamiang, Ahmad Yani SSTP MSi mengatakan, terungkapnya keberadaan
rumah yang dijadikan lokasi mesum di tengah Kota Kualasimpang ini, berkat
informasi warga yang resah dengan keberadaan rumah tersebut, yang sering
dikunjungi laki dan perempuan bukan muhrim. Mendapat informasi itu, pihaknya
memerintahkan anggota intel Satpol PP/WH untuk melakukan pengintain selama dua
minggu guna memastikan kebenaran informasi tersebut.
Menurutnya, di lapangan,
sulit menerobos rumah tersebut yang dikelilingi pagar seng dan pintu berlapis.
Setelah masuk ke pagar seng masih ditemukan pintu kayu, kemudian didapati pintu
besi. Mengetahui kondisi tersebut, pihaknya terpaksa mengintai orang masuk ke
lokasi rumah itu, agar dapat melakukan penggrebekan.
Saat ada orang masuk,
pihaknya langsung mengikuti orang tersebut, setelah tiba di dalam,
langsung anggota Satpol PP dan WH melakukan penggrebekan. Saat itu,
penghuninya sebagian langsung lari secara serabutan, dan dalam rumah terdapat
blok dan gang kemudian ditemukan sekitar tujuh kamar di dalamnya.
Dalam sebuah bilik kamar,
anggota Satpol PP/WH menemukan sepasang muda mudi sedang bermeusum, sementara
pemilik rumah Atek (yang belum dikenal wajahnya oleh anggota Satpol PP/WH),
berhasil melarikan diri dari pintu gerbang lainnya yang tidak terpantau anggota
Satpol PP/WH.
Rumah tersebut diduga
dioperasikan untuk lapak mesum yang memperdagangkan manusia (human traffiking).
Selain menyediakan wanita penghibur di lokasi, lelaki hidung belang juga dapat
membawa perempuan dari luar.
“Tiga cewek yang permanen
disediakan di rumah Acek ini,” ujarnya. Bahkan disebut-sebut, jasa kencan
untuk gadis ABG di lokasi itu mencapai kisaran Rp 300 hingga 500 ribu. Dengan
catatan, pemilik rumah mendapat uang lapak. Saat ini pihak Satpol PP/WH Tamiang
masih memburu Atek, untuk mengungkap dugaan lapak prostitusi berbayar tersebut.
Dari hasil pemeriksaan,
perempuan-perempuan muda mengaku sudah bekerja di tempat Acek selama tiga
bulan, sejak Maret 2016 dan ditugaskan oleh Acek untuk melayani lelaki hidung
belang dan bayaran yang didapati dari para lelaki itu harus dibagikan
kepadanya. [admin]
Post a Comment