(Video) Heboh! Karena Kecewa, Massa Peserta Aksi Bela Palestina Soraki Menteri Agama, Ini Alasannya!
Mudhiatulfata.net - Tidak disangka Menteri Agama RI saat
memberi tausiahnya disoraki massa peserta yang merasa kecewa kepadanya. Hal itu terjadi dalam
acara Aksi Bela Palestina di Monas, Jakarta, (Ahad, 17/12/2017).
Menurut beberapa warga kekecewaan
mereka sangat beralasaan mengingat sang menteri yang tugasnya dalam agama dapat
membimibing dan mengayomi umat islam khususnya tapi ternyata malah menyakiti
dan melukai perasaan umat islam.
Masih menurut warga kekecewaan akibat
sang menteri dianggap pada saat umat islam berkumpul membela Palestina tapi
yang dilakukannya hanya memuji Presiden Jokowi terhadap sikap dan tindakan yang
dilakukannya kepada Palestina.
Harusnya menurut warga pemerintah
dapat mengambil sikap tegas atau mengecam Amerika dan Israel mengingat
Indonesia negara muslim terbesar. Tapi apa yang diharapkan sama sekali tidak
dilakukannya.
Seperti diketahui, Menag dianggap
timbulkan kontroversi bagi umat islam dengan sikap dan pernyataannya yang
menyakiti umat islam, dengan 4 catatannya sebagai berikut :
Pertama, menganggap agama Bahaiyah
sebagai agama RI.
Kedua, berbaik dengan Syi’ah dan
menfasilitasinya di kantor Kemenag.
Ketiga, menyetujui pembacaan Alquran
dengan langgam Jawa.
Keempat, membuat pernyataan umat
islam yang berpuasa harus menghormati orang yang tidak berpuasa.
Dan terakhir, ia membuat pernyataan
yang menghadiri undangan kaum LGBT dan meresmikan acaranya.
Lihat video ini :
Sebuah hadis yang perlu diketahui,
dari Anas Bin Malik mengatakan:
"Saya akan sampaikan hadits yang
mungkin tidak ada yang menyampaikannya seorang pun sepeninggalku. Saya
mendengar Rasul SAW bersabda: Di antara tanda akhir jaman; sedikitnya ilmu,
munculnya kebodohan, merajalela perzinahan, merebaknya khamr, banyaknya
kaum wanita sedikitnya pria, sehingga satu pria berbanding limapuluh
wanita" (Hr. al-Bukhari).
Sesungguhnya
akan datang kepada manusia tahun-tahun penuh tipu daya. Para pendusta dipercaya
sedangkan orang jujur dianggap berdusta. Penghianat diberi amanah sedangkan
orang yang amanat dituduh khianat. Dan pada saat itu, para Ruwaibidhah mulai
angkat bicara. Ada yang bertanya, ‘Siapa itu Ruwaibidhah?’ Beliau menjawab,
‘Orang dungu yang berbicara tentang urusan orang banyak (umat).”... (HR. Ahmad). [yma]
Post a Comment